Abstract:
Skizofrenia merupakan penyakit gangguan mental yang mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, berperilaku, merasa, maupun berhubungan dengan orang lain. Salah satu permasalahan yang muncul pada pasien skizofrenia yaitu ketidakpatuhan minum obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi konseling apoteker terhadap kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia yang sedang menjalani rawat jalan di Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Metode penelitian ini yaitu pre-experimental dengan one-group pretest-posttest design yang bersifat prospektif. Penelitian dilakukan dengan pemberian intervensi berupa konseling oleh apoteker, disertai tambahan leaflet dan pesan pengingat minum obat. Sebelum dan sesudah diberikan intervensi, kepatuhan pasien diukur menggunakan kuesioner MARS-10 dengan jarak antara pretest dan posttest selama 4 minggu. Hasil karakteristik pasien mayoritas berjenis kelamin laki-laki (60%), berumur 26-35 tahun (34,28%), mempunyai tingkat pendidikan SD (48,57%), tidak bekerja (82,86%), belum menikah (60%), didiagnosis mengidap skizofrenia tak terinci (71,42%), dan telah menjalani rawat jalan lebih dari 3 tahun (91,43%). Perubahan nilai kepatuhan sebelum dan setelah pemberian konseling didapatkan peningkatan mean±SD dari 7,14±1,264 menjadi 8,86±1,061. Pemberian konseling apoteker berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan minum obat pasien skizofrenia dengan nilai ? Value sebesar 0,000.
Kata kunci: Skizofrenia, Konseling, Apoteker, Kepatuhan Minum Obat