Abstract:
ABSTRAK
Irpani, Edy. 2022. Simbol dalam Kumpulan Puisi “Menolak Korupsi” Karya Penyair Indonesia. Tesis. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (1) Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D. dan (2) Dr. Sabhan, M.Pd.
Kata Kunci: jenis simbol, makna simbol, object, animate.
Permasalahan korupsi telah menjadi sorotan banyak pihak sejak masalah ini menjadi kasus hukum paling populer di Indonesia. Ketika dimasukkan pada ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat di awal reformasi, dan dengan hadirnya Komisi Pemberantasan Korupsi, rakyat menaruh harapan besar pada penegak hukum dalam tindakan korupsi. Seluruh pihak menyoroti masalah ini, tak terkecuali para sastrawan. Beberapa penyair menuangkan kritikannya terhadap korupsi yang makin marak di Negeri ini dalam bentuk puisi. Buku Kumpulan Puisi “Menolak Korupsi” Karya Penyair Indonesia yang terbit pada tahun 2013 adalah kumpulan puisi yang bertemakan penolakan terhadap korupsi. Setiap penyair mempunyai pemikiran tertentu terhadap korupsi yang mereka suarakan melalui puisi. Dengan gaya tersendiri, penyair memilih kata tertentu sebagai simbol dari apa yang ingin mereka sampaikan. Simbol tersebut perlu dimaknai agar puisi dapat dipahami secara mendalam.
Sehubungan dengan hal tersebut, tujuan penelitian adalah untuk mengklasifikasikan dan mendeskripsikan makna simbol berdasarkan jenis being, cosmos, energy, substance, terrestrial, object, living, animate, dan human. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menelaah simbol dan mengklasifikasikannya. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif untuk menganalisis dan mendeskripsikan objek yang diteliti. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan semiotik dengan teori Michael Riffaterre. Puisi yang dijadikan data penelitian sebanyak 45 buah dengan simbol sebanyak 50 buah.
Hasil dan pembahasan penelitian menunjukkan jika Kumpulan Puisi “Menolak Korupsi” Karya Penyair Indonesia merupakan kumpulan puisi yang mengkritik perbuatan korupsi berupa pernyataan adanya perbuatan korupsi, akibat dari perbuatan korupsi dan sindiran pada koruptor. Penggunaan simbol untuk mengkritik korupsi dipengaruhi oleh berbagai hal. Simbol pada jenis object merupakan yang paling dominan, sehingga mengisyaratkan penyair banyak terpengaruh dengan berbagai benda di sekitar kehidupannya. Simbol jenis animate dan being juga banyak muncul yang menandakan para penyair menjadikan makhluk bernyawa dan nomina abstrak sebagai objek kritikan terhadap perilaku koruptor. Sementara simbol jenis human, living, substance, energy, cosmos, dan terrestrial jarang muncul, sehingga dapat dikatakan sifat manusia, tumbuhan, benda cair, energi, benda langit, dan hamparan di bumi tidak terlalu mempengaruhi imajinasi para penyair.