Abstract:
Kayu gelam memiliki limbah berupa kulit yang jumlahnya melimpah dan belum termanfaatkan. Kulit kayu gelam dapat dijadikan bahan pembuatan katalis dalam proses transesterifikasi minyak sawit menjadi biodiesel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi asam (H2SO4) dengan konsentrasi 0,1; 0,2 ; 0,3; 0,4; 0,5 M. Hasilnya diperoleh kondisi optimum pada konsentrasi 0,1 M. Abu selanjutnya diimpregnasi dengan penambahan K2CO3 dengan variasi abu:K2CO3 1:0, 1:0,25, 1:0,5, 1:0,75, dan 1:1 (b/b), dilanjutkan dengan kalsinasi dan digunakan pada reaksi transesterifikasi. Kondisi optimum terjadi pada konsentrasi 1:1 (b/b). Uji selanjutnya adalah mengamati pengaruh rasio mol metanol terhadap minyak pada proses transesterifikasi yaitu; dengan variasi rasio mol 9:1; 12:1; dan 15:1, jumlah katalis 10% (berat katalis terhadap jumlah volume minyak), temperatur 65oC, dan kecepatan 600 rpm selama 3 jam didapatkan kondisi optimum pada rasio 15:1 Selanjutnya diuji karakteristiknya yang meliputi uji XRD, SEM, dan GC-MS. Berdasarkan uji XRD didapatkan perbandingan difraktogram dengan katalis berbeda. Uji SEM menunjukkan ukuran partikel abu semakin kecil dengan adanya kalsinasi dan aktivasi asam. Analisis GC-MS terhadap hasil esterifikasi memperlihatkan senyawaan metil ester yang merupakan biodiesel. Semua biodiesel yang diperoleh memiliki nilai viskositas kinematik, bilangan asam, dan berat jenis yang memenuhi standar ASTM-D675.