Abstract:
Penelitian tentang perbandingan efisiensi koagulan kitosan dan PAC (Poly Aluminium Chloride) sebagai koagulan-flokulan dilakukan dengan membandingkan dosis dan pH optimum yang diperlukan pada pengolahan air Sungai Martapura. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis optimum, pH optimum, serta membandingkan efisiensi kitosan dan PAC sebagai koagulan-flokulan pada pengolahan sampel air Sungai Martapura. Parameter yang dianalisis meliputi kekeruhan, TDS (Total Dissolved Solid), kesadahan total, dan kadar zat organik. Penentuan dosis dan pH optimum dikerjakan dengan melakukan jar test terhadap sampel air Sungai Martapura. Variasi dosis untuk koagulan kitosan 2% yaitu 0,25; 0,50; 0,75; 1,00; dan 1,25 mL/L sampel air sungai, sedangkan untuk koagulan PAC 2% yaitu 0,25; 0,50; 0,75; 1,00; 1,25; 1,50; 1,75, dan 2,00 mL/L sampel air sungai. Penentuan pH optimum dilakukan dengan membuat variasi pH pada rentang pH 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 dengan menambahkan koagulan berdasarkan dosis optimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan air sungai sebanyak 1 L memerlukan dosis 0,50 mL larutan koagulan kitosan 2% untuk mencapai dosis optimumnya. Sedangkan larutan koagulan PAC 2% memerlukan dosis sebanyak 1,75 mL pada pengolahan 1 L sampel air sungai untuk mencapai dosis optimumnya. Kondisi optimum pada variasi pH untuk kedua koagulan sama, yaitu pada pH 7. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penggunaan koagulan kitosan lebih efisien. Pengaplikasiannya hanya memerlukan lebih sedikit koagulan untuk memperoleh hasil yang memenuhi standar baku mutu.
Kata kunci: Air sungai, kitosan, Poly Aluminium Chloride, koagulasi, flokulasi