Abstract:
Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan dengan prevalensi yang cukup tinggi yaitu sebesar 34,1% di Indonesia, 44,1% di Kalimantan Selatan dan 40% di Kabupaten Tabalong. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi karakteristik, pola penggunaan obat, dan pengetahuan pada pasien hipertensi di Puskesmas Pugaan Kabupaten Tabalong. Metode penelitian menggunakan rancangan deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh pasien hipertensi di Puskesmas Pugaan. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling dan jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 107 responden. Hasil penelitian menunjukkan 66,4% responden berusia dewasa dan 33,6?rusia lansia; 58,9% responden perempuan dan 41,1% reponden laki-laki; 49,5?rpendidikan SMA, 28% Perguruan Tinggi, 12,1% SMP, 10,3% SD; 34,6% pekerja swasta, 29% ibu rumah tangga, 10,3% tidak bekerja, 9,3% pegawai negeri sipil, 8,4% petani, 8,4% pensiunan; 57,9% memiliki riwayat hipertensi dan 42,1% tidak memiliki riwayat hipertensi; 83,2% tidak memiliki riwayat penyakit lain, 11,2% memiliki riwayat diabetes mellitus, 3,7% gagal jantung, 3,7% stroke, 3,7% gagal ginjal; 86% menderita hipertensi durasi pendek, 8,4% menderita hipertensi durasi panjang dan 5,6% menderita hipertensi durasi sedang; 55,1% hipertensi stage I, 44,9% hipertensi stage II. Obat antihipertensi yang digunakan oleh pasien hipertensi di Puskesmas Pugaan adalah amlodipin (73,8%) dan captopril (26,2%) dan lama pemakaian obat antihipertensi durasi pendek sebanyak 92,5%, durasi sedang sebanyak 5,5%, dan durasi panjang sebanyak 1,9%. Pengetahuan pasien hipertensi di Puskesmas Pugaan termasuk dalam kategori sedang (40,2%), baik (37,4%), dan kurang (22,4%). Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan obat yang paling banyak digunakan adalah amlodipin dan pengetahuan responden masih tergolong sedang.
Kata Kunci: Penggunaan Obat, Tingkat Pengetahuan, Antihipertensi