Abstract:
Daun sungkai secara empiris telah dimanfaatkan sebagai obat penurun demam, obat cacing, obat kumur, obat memar, serta antimalaria. Berdasarkan kajian dari beberapa hasil penelitian, ekstrak daun sungkai memiliki aktivitas antimalaria, antibakteri, antipiretik, antihiperurisemia, antikolesterol dan imunomodulator. Namun, efek samping ringan maupun efek toksik dari pemanfaatan daun sungkai belum diketahui secara pasti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fungsi hati dan ginjal tikus putih jantan setelah pemberian ekstrak etanol daun muda sungkai. Penelitian ini menggunakan empat kelompok perlakuan yaitu Na-CMC 0.5%; 87.5 mg/KgBB; 175 mg/KgBB; dan 350 mg/KgBB yang diberikan selama 28 hari dengan desain percobaan rancangan acak lengkap. Evaluasi fungsi hati dan fungsi ginjal dilakukan dengan pengukuran kadar SGOT, SGPT, BUN, dan kreatinin dalam serum darah pada hari ke-29. Pengambilan darah dilakukan secara intrakardial, kemudian diukur dengan spektrofotometer. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji One Way ANOVA dan DMRT pada SPSS versi 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi hati dan ginjal tikus putih jantan setelah pemberian ekstrak etanol daun muda sungkai mengakibatkan adanya perubahan yang signifikan terhadap SGOT, SGPT, BUN, dan kreatinin yang menandakan adanya penurunan fungsi hati dan ginjal. Namun, peningkatan SGOT, SGPT, BUN, dan kreatinin masih dalam batas normal.
Kata kunci: Daun sungkai, biokimia darah, hati, ginjal, tikus putih