Abstract:
ABSTRAK
Bencana banjir yang terjadi mengakibatkan salah satu jembatan utama pada jalan nasional yang menghubungkan Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan mengalami kerusakan dan tidak bisa dilalui sehingga menghambat kegiatan masyarakat. Oleh karena itu dalam penanganannnya tidak dapat ditunda karena keadaannya yang mendesak, untuk itu proyek ini dinamakan juga proyek tanggap darurat. Keberhasilan suatu proyek tanggap darurat pada Proyek Penggantian Jembatan Sungai Salim Mataraman ini salah satunya adalah dapat selesai dengan cepat dan tepat waktu sehingga diperlukannya manajemen ketepatan waktu pelaksanaan dengan membuat suatu penjadwalan proyek.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode penjadwalan yang sesuai dengan karakter suatu proyek konstruksi. Dimana pada penelitian ini digunakan metode penjadwalan Critical Path Method (CPM) dan Precedence Diagram Method (PDM). Dilakukan analisis durasi, dan ketergantungan setiap item pekerjaan yang kemudian dibuat penjadwalan dengan metode CPM dan metode PDM menggunakan Microsoft Project 2019 untuk mendapatkan network diagram dan lintasan kritis.
Dari hasil analisis penelitian penjadwalan pada Proyek Penggantian Jembatan Sungai Salim Mataraman didapatkan bahwa untuk metode CPM proyek dapat dikerjakan selama 129 hari yang dimulai dari tanggal 20 Januari 2021 dan berakhir pada tanggal 29 Mei 2021 dan untuk metode PDM proyek dapat dikerjakan selama 120 hari yang dimulai dari tanggal 20 Januari 2021 dan berakhir pada tanggal 20 Mei 2021 lebih cepat dibandingkan metode CPM, perbedaan waktu yang tidak terlalu besar ini disebabkan perbedaan ketentuan penggunaan konstrain pada setiap metode. yang tidak jauh berbeda. Adapun dari masing masing metode memiliki dua lintasan kritis karena adanya pekerjaan manajemen dan keselamatan lalu lintas yang diperlukan sepanjang proyek.
Kata kunci: Critical Path Method (CPM), Precedence Diagram Method (PDM), Microsoft Project 2019 .