Abstract:
Perbedaan bahan baku kemungkinan berpengaruh terhadap rendemen dan karakteristik asap cair serta kemampuannya dalam melarutkan kitosan. Penelitian ini bertujuan menentukan besarnya rendemen dan karakteristik asap cair kayu alaban, batok kelapa dan kayu gelam serta kemampuannya dalam melarutkan kitosan. Penelitian ini menggunakan 3 bahan baku yaitu kayu alaban, batok kelapa dan kayu gelam. Asap cair diperoleh dari hasil pirolisis bahan baku pada suhu 300-37 C. Redistilasi asap cair dilakukan pada suhu 95-130 C. Karakteristik asap cair yang dianalisis meliputi total asam, pH, kadar fenolik, aktivitas antioksidan dan kemampuan melarutkan kitosan. Penentuan total asam dilakukan dengan metode titrasi asam basa. Kadar fenolik dianalisis menggunakan metode Follin-Ciocalteu. Aktivitas antioksidan asap cair dianalisis menggunakan metode DPPH. Pengujian kemampuan asap cair dalam melarutkan kitosan dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen asap cair kayu alaban, batok kelapa, dan kayu gelam masing-masing sebesar 32,20; 33,00; dan 27,40%. Hasil karakteristik asap cair setelah redistilasi berupa nilai pH diperoleh berturut-turut sebesar 2,8; 2,7; dan 2,2, total asam sebesar 1,23; 7,26; dan 2,25% (g/mL), kadar fenolik sebesar 22,25; 21,95; dan 7,41 g/L, dan aktivitas antioksidan yang ditunjukkan oleh harga IC50 sebesar 0,74; 0,72; dan 0,53% v/v. Kemampuan Asap cair dalam melarutkan kitosan dari yang paling baik berturut-turut adalah batok kelapa, kayu alaban, dan kayu gelam.