Abstract:
Mayoritas pekerja wanita mengalami konflik peran yang tinggi, stres kerja yang tinggi, serta dukungan sosial yang tinggi. Pekerja wanita yang sudah berkeluarga cenderung mengalami konflik peran dalam menjalani peran gandanya, yaitu sebagai seorang ibu, istri, dan karyawan. Konflik keluarga dan pekerjaan yang tidak dapat dikendalikan akan berpotensi menghambat keberhasilan wanita karier dalam perannya sebagai ibu dan istri di rumah, perannya didalam pekerjaan atau perannya dalam kedua-duanya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tahapan estimasi parameter model Regresi Logistik Ordinal Terboboti Geografis menggunakan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE) yang menyertakan pembobot geografis pada fungsi likelihood dan menerapkan model RLOTG pada data kasus tingkat stres tenaga kesehatan wanita di Kalimantan Selatan. Hasil pendugaan menunjukkan variabel penentuan prioritas memberikan pengaruh terhadap tingkat stres tenaga kesehatan wanita di Kalimantan Selatan khususnya Rumah Sakit Daerah Idaman Banjarbaru dan Puskesmas Karang Intan. Model yang terbentuk untuk Rumah Sakit Daerah Idaman Banjarbaru yaitu Y ?=0,467609x_5 dan untuk Puskesmas Karang Intan yaitu Y ?=0,470839x_5. Berdasarkan hasil perhitungan, baik untuk model yang didapat pada Rumah Sakit Daerah Idaman Banjarbaru maupun Puskesmas Karang Intan memiliki karakter yang serupa yaitu jika dalam penentuan prioritas tidak mengalami kesulitan, maka 1 kali lebih rentan mengalami stres. Jika dalam penentuan prioritas agak mengalami kesulitan, maka 1,6 kali lebih rentan mengalami stres. Jika dalam penentuan prioritas mengalami kesulitan, maka 2,5 kali lebih rentan mengalami stres.