Abstract:
Limbah cair industri karet memiliki kontribusi dalam kerusakan lingkungan diketahui sebanyak 75–120 juta/hari limbah cair dibuang ke lingkungan yang memiliki konsentrasi COD tinggi diatas baku mutu yaitu, 120-15069 mg/l. Masalah muncul disebabkan limbah belum diolah secara maksimal karena memerlukan lahan yang luas, durasi pengolahan dan hasil buangan yang stabil sehingga diperlukan metode efektif. Metode AGS, bioremediation, UASB saat ini difokuskan sebagai peningkatan teknologi tetapi memiliki perbedaan efektivitas. Penelitian ini ditujukan untuk memberikan gambaran dan membandingkan jenis metode yang efektif dalam pengolahan limbah cair karet untuk menurunkan kadar COD agar dampak diminimalisir dengan analisis metode systematic literatur review. Analisis artikel menggunakan PICOT dan penilaian artikel menggunakan Duffy’s Research Appraisal Checklist Approach menghasilkan 12 artikel penelitian sesuai topik penelitian melalui Google Scholar, ScienceDirect, ResearchGate dan PubMed. Hasil penelitian menunjukkan persentase penurunan COD metode AGS memiliki efektivitas tertinggi dengan >90% (42-140 hari) dengan faktor yang diamati kinerja dan sistem reactor, karakteristik fisik dan struktur granul dan komposisi mineral. Efektivitas metode dengan durasi pengolahan limbah, bioremediation memiliki durasi yang konstan selama 15 hari (70-80%) dengan faktor yang mempengaruhi bakteri pengolah limbah (Pseudomonas sp., Arthrobacter sp., Lactobacillus sp., Bacillus sp., konsorsium bakteri). Nilai metode UASB memiliki efektivitas berfluktuatif sebesar 81-?90% (311 hari).
Kata-kata kunci: Limbah cair, COD, AGS, bioremediation, UASB