Abstract:
Hasil dari tes berstandar internasional TIMSS dan PISA memaparkan bahwa keahlian peserta didik di Indonesia dalam berpikir masih berada dalam tingkatan yang rendah. Rendahnya tingkat keterampilan berpikir peserta didik ini disebabkan oleh faktor dari soal yang diberikan terbiasa menggunakan kategori keterampilan berpikir rendah. Solusi agar kemampuan berpikir peserta didik meningkat adalah dengan pemberian instrumen penilaian formatif dengan konteks lahan basah seperti pada kehidupan disekitar peserta didik daerah Kalimantan Selatan untuk menguji pemecahan konsep peserta didik sebagai alat ukur dalam pemahaman materi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian. formatif berbasis HOTS dengan konteks lahan basah pada persamaan garis lurus yang valid dan praktis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan dengan model pengembangan evaluasi formatif tessmer yang terdiri atas: 1) Preliminary; 2) Self Evaluation; 3) One-to-one; dan 3) small group. Kevalidan produk yang dikembangkan dinilai dari hasil validitas oleh 2 validator ahli (expert reviews). Kepraktisan produk dilihat dari hasil lembar angket guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) validitas instrumen penelitian formatif berdasarkan pakar memiliki kategori valid dengan skor rata-rata 3,375; 2) kepraktisan instrumen penilaian formatif berdasarkan respon peserta didik memiliki kategori sangat praktis dengan persentase 94,17?n berdasarkan respon guru memiliki kategori sangat praktis dengan persentase 87,14%.