Abstract:
Sumber daya manusia merupakan kekayaan utama bagi perusahaan dikarenakan sumber daya manusia penentu bagi keberhasilan suatu perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menjaga kondisi karyawan. Karyawan yang bekerja dengan resiko pekerjaan yang tinggi memunculkan rasa tidak aman dalam bekerja. Munculnya rasa tidak aman selama bekerja akan mempengaruhi keterikatan karyawan pada perusahaannya. Hal ini menjadi dasar dari tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui peranan dari ketidakamanan kerja terhadap keterikatan kerja pada karyawan PT. PLN (persero) Tarakan area Barabai. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah 41 subjek. Teknik pengumpulan data menggunakan skala adaptasi terdiri dari skala keterikatan kerja dan skala ketidakamanan kerja. Analisis data menggunakan uji statitsik parametrik regresi sederhana. Hasil penelitian ini memaparkan bahwa ada peranan ketidakamanan kerja terhadap keterikatan kerja dengan arah hubungan negatif. Artinya, semakin tinggi ketidakamanan kerja, semakin rendah keterikatan kerja individu. Begitupula sebaliknya, semakin rendah ketidakamanan kerja, semakin tinggi keterikatan kerja individu. Ketidakamanan kerja memiliki peran atau berpengaruh sebesar 12%. Sementara itu, sebesar 88% merupakan peran lainnya yang mempengaruhi keterikatan kerja, namun tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata kunci: ketidakamanan kerja, keterikatan kerja, karyawan