Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respon perubahan konsumsi daging sapi karena adanya perubahan harga komoditas (daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras dan ikan), pendapatan (income) regional, jumlah penduduk dan ketersediaan daging sapi di Kalimantan Selatan tahun 1996-2019, dan untuk menganalisis besaran penyesuaian dari respon konsumsi daging sapi karena perubahan variable-variabel yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilaksanakan di Kalimantan Selatan pada bulan Pebruari 2021 sampai dengan bulan Januari 2022. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan pendekatan model penyesuaian parsial atau partial adjustment model (PAM). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keragaman harga daging sapi, harga daging ayam ras, harga telur ayam ras, harga ikan, pendapatan perkapita, produksi daging sapi, jumlah penduduk dan konsumsi daging sapi tahun sebelumnya dapat menjelaskan keragaman permintaan daging sapi sebesar 91,2%. Secara parsial menunjukan bahwa variabel independen yang berpengaruh nyata yaitu variabel harga daging sapi, harga telur ayam ras, harga daging ayam ras, harga ikan, pendapatan masyarakat, jumlah penduduk di Kalimantan Selatan dan konsumsi daging sapi periode sebelumnya. Laju respon derajat perubahan parsial konsumsi daging sapi di Kalimantan Selatan adalah sebesar 74,4% perbedaan antara konsumsi daging sapi yang diharapkan dengan konsumsi daging sapi yang nyata. Elastisitas harga sendiri terhadap konsumsi daging sapi, diperoleh nilai nilai – 0,416, untuk jangka pendek dan -0,559 untuk jangka panjang, ini memberikan indikasi bahwa elastisitas harga daging sapi terhadap konsumsi daging sapi mempunyai sifat elastisitas yang tidak elastis (inelastic) untuk jangka pendek dan jangka panjang. Elastisitas harga silang (daging ayam ras, telur ayam ras dan ikan) terhadap konsumsi daging sapi diperoleh nilai nilai 0.313, 0,357, dan 0,135 untuk jangka pendek dan 0.421 , 0.480 , 0.181 untuk jangka panjang, ini memberikan indikasi bahwa elastisitas harga silang (daging ayam ras, harga telur ayam ras dan harga ikan) terhadap konsumsi daging sapi mempunyai sifat elastisitas yang tidak elastis (inelastic)dan bersifat tidak responsif untuk jangka pendek dan jangka panjang. Pengaruh positif dari perubahan harga daging ayam ras , telur ayam ras dan ikan terhadap permintaan daging sapi menunjukan bahwa hubungan antara daging sapi dengan daging ayam ras, telur ayam ras dan ikan sebagai barang substitusi. Elastisitas pendapatan perkapita dan jumlah penduduk terhadap konsumsi daging sapi di Kalimantan Selatan diperoleh nilai nilai 1,333 dan 3,139 untuk jangka pendek dan 1,792 dan 4,219 untuk jangka panjang, ini memberikan indikasi bahwa elastisitas pendapatan perkapita dan Jumlah Penduduk terhadap konsumsi daging sapi mempunyai sifat elastisitas yang elastis (inelastis) dan bersifat responsif untuk jangka pendek dan jangka panjang.