Abstract:
Lahan rawa di Desa Terantang, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan berpotensi untuk dimanfaatkan apabila dikelola dengan optimal. Lahan rawa yang masam perlu dikelola dengan proses reklamasi. Namun, akumulasi bahan toksik besi (Fe) yang tinggi menjadi penghambat dalam optimalisasi proses reklamasi. Sistem aliran dua arah dengan bantuan kolam pasang di saluran reklamasi yang digunakan masih perlu evaluasi lebih lanjut untuk mengetahui seberapa efektif pencucian bahan toksik. Faktor utama yang paling berpengaruh adalah peristiwa pasang surut dan fungsi kolam parsial. Penggunaan perangkat lunak Environmental Fluids Dynamic Code (EFDC) dengan simulasi berdasarkan data yang diperoleh diperkirakan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. Penelitian ini dilakukan di saluran reklamasi primer, sekunder dan tersier dengan beberapa tahap. Tahap pertama dengan mengidentifikasi kondisi hidrodinamika dan kualitas air pada saluran reklamasi unit Terantang. Tahap kedua melakukan penyusunan dan pengujian model. Tahap terakhir adalah simulasi model pada pola aliran, umur air, akumulasi konsentrasi besi (Fe) dan akumulasi konsentrasi TSS pada 3 skenario. Skenario terdiri atas simulasi aspek hidrodinamika terhadap pergerakan arus dan umur air serta 2 skenario simulasi aspek kualitas air terhadap akumulasi konsentrasi besi (Fe) dan konsentrasi TSS dengan memerhatikan koefisien partisi dan tanpa koefisien partisi. Simulasi dilakukan dengan data model perwakilan saluran primer, sekunder dan 5 saluran tersier. Hasil simulasi menunjukkan penerapan gaya pasang surut saluran dan pemanfaatan kolam parsial masih belum berjalan dengan baik. Hal tersebut terjadi berdasarkan hasil simulasi terhadap aspek hidrodinamika dan kualitas air menunjukkan proses pencucian air yang masih mencapai 60?ngan umur air mencapai 3 hari. Gaya pasang surut air tidak mampu mencapai ujung saluran dan pola air pasang belum mencapai ujung saluran namun sudah mengalami surut.
Kata kunci: Saluran Reklamasi, Pasang Surut, Besi (Fe), TSS, Terantang, Simulasi, EFDC