Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keuntungan, nilai tambah, pola saluran pemasaran dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh pemilik usaha keripik singkong cap “KITA”. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yaitu pada usaha pengolahan industri rumah tangga keripik singkong cap “KITA” di Kelurahan Murung Kenanga, Kecamatan Martapura Kota Kabupaten Banjar. Periode data yang dianalisis adalah data produksi dari bulan April – Juni 2019. Hasil penelitian yang diperoleh, biaya total yang dikeluarkan selama bulan April – Juni 2019 sebesar Rp 431.549.594, penerimaan total sebesar Rp 892.500.000,-, dan keuntungan sebesar Rp 460.950.406,-. Nilai kelayakan (RCR) adalah 2,07. Hal ini menunjukkan bahwa usaha tersebut layak diusahakan. Berdasarkan hasil analisis nilai tambah, besarnya nilai tambah keripik singkong dalam satu kali proses produksi sebesar Rp 13.280/kg bahan baku. Keuntungan dari pengolahan keripik singkong sebesar Rp 10.870 /kg dengan persentase 52%. Pola saluran pemasaran keripik singkong ada 3 macam, yaitu (i) offline dan online dimana produsen menjual langsung ke konsumen akhir, (ii) produsen ? pedagang kios/toko/warung di Pasar Batuah Martapura/Basar Sekumpul ? konsumen akhir dan (iii) produsen ? pedagang pengecer/reseller di luar kota Martapura ? konsumen akhir. Permasalahan yang dihadapi produsen dari aspek pasar yaitu belum mampu menjual dengan aplikasi online shopee, tokopedia atau lapak online lainnya, dari aspek teknis yaitu (i) kualitas kemasan masih belum sempurna karena belum menggunakan klip standing pouch, plastic zipper dan plastic klip pouch, dan (ii) belum melakukan kemitraan usaha secara berkelanjutan dengan petani singkong dan belum ada petani di luar Kabupaten Kapuas; permasalahan dari aspek manajemen yaitu pencatatan keuangan dan administrasi belum tertata dengan baik, dan permasalahan dari aspek modal yaitu pemilik usaha belum berkeinginan untuk memperbesar usaha dengan menambah modal dengan pinjaman dari lembaga keuangan/perbankan.