Abstract:
Penyakit akibat kerja, khususnya pada bidang tambang masih menjadi penyumbang dalam sektor industri terkait dengan kejadian penyakit dan kematian. International Labour Organization (ILO) (2013) menemukan dari 100% penyebab kematian yang berhubungan dengan pekerjaan, 21% nya merupakan penyakit saluran pernafasan/paru. ILO (2013) menunjukkan 30-50% pekerja di negara berkembang, termasuk Indonesia menderita pneumokoniosis. Penyakit pernapasan yang terjadi di industri tambang dapat terjadi karena beberapa faktor. Teori determinan L. Blum menyatakan 2 faktor diantaranya yaitu faktor perilaku dan lingkungan (bisa dimodifikasi) dan genetik (tidak dapat dimodifikasi). Masalah PAK, terutama pada sistem pernapasan di lingkungan tambang batu bara merupakan masalah yang serius dan dapat berdampak fatal pada pekerja. Penelitian ini betujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian penyakit pernapasan pada pekerja tambang batu bara. Metode penelitian yang digunakan adalah literature review berjenis Scoping Review dengan penentuan artikel menggunakan kriteria PECOT dan bersumber dari database Google Scholar. Hasil penelusuran artikel mendapatkan 10 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil literature review pada 10 artikel menyatakan terdapat hubungan antara variabel bebas dengan kejadian penyakit pernapasan pada pekerja tambang, diantaranya variabel usia pada 4 (40%) artikel, variabel masa kerja pada 3 (30%) artikel, variabel durasi pajanan pada 3 (30%) artikel, variabel ukuran tambang serta ketebalan lapisan tambang pada 1 (10%) artikel, dan variabel penggunaan APD pada 1 (10%) artikel. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah mengkaji lebih lanjut mengenai faktor independen lain serta dapat menganalisis terkait tidak adanya hubungan antara faktor yang didapatkan dan dianalisis pada penelitian ini.