Abstract:
Berdasarkan laporan analisis data Covid-19 Nasional per tanggal 31 Januari 2021, tingkat penyebaran Covid-19 di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) cukup tinggi. Hal ini ditandai dengan tingkat laju insidensi kasus positif mencapai 449.31 kasus per 100.000 penduduk, dimana insidensi dikatakan rendah jika 5%. Berdasarkan data tersebut terlihat indikator–indikator itu masih berada di luar standar yang ditetapkan/belum terkendali. Kondisi ini menuntut perlu adanya langkah strategis penanganan Covid-19 melalui sistem monitoring dan evaluasi. Dalam monitoring dan evaluasi penyebaran Covid-19 dapat digunakan metode Statistical Process Control (SPC). Metode SPC yang dapat digunakan adalah peta kendali dan analisis kapabilitas proses. Pada penelitian ini digunakan peta kendali EWMA yang mana peta kendali EWMA cukup efektif untuk pergeseran rata-rata yang kecil dalam suatu proses serta mengevaluasi pengendalian penyebaran Covid-19 menggunakan indeks kapabilitas proses Cp untuk mengetahui apakah pengendalian penyebaran kasus Covid-19 di Provinsi Kalsel terkendali dan mampu memenuhi spesifikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, monitoring penyebaran Covid-19 di Provinsi Kalsel menggunakan peta kendali EWMA untuk laju insidensi kasus positif, jumlah pemeriksaan spesimen dan positivity rate tidak terkendali secara statistik dengan nilai pembobot ?=0.05 dengan L=2.615. Untuk kapabilitas proses laju insidensi kasus menggunakan Cpu menunjukkan proses telah kapabel, sedangkan untuk kapabilitas proses jumlah pemeriksaan spesimen dan positivity rate dengan masing-masing menggunakan Cpl dan Cpu belum kapabel.
Kata Kunci : Covid-19, Peta Kendali EWMA, Kapabilitas Proses