Abstract:
Suku Dayak Ma'anyan adalah salah satu suku di Indonesia yang masih banyak menggunakan tanaman obat. Masyarakat desa Gandrung Kecamatan Paku Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah sering menggunakan tumbuhan obat karena warisan turun-temurun dan kepercayaan masyarakatnya serta terkendala minimnya fasilitas kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah, mengetahui khasiat, bagian tumbuhan yang digunakan, cara pengolahan, cara penggunaan, serta menetapkan golongan senyawa kimia tumbuhan obat baru. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif eksprolatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data adalah dengan wawancara semi struktur dibantu dengan kuesioner. Informan ditentukan dengan teknik purposive sampling. Informan berjumlah 5 orang yang memenuhi kriteria. Dari hasil wawancara, didapatkan 45 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan untuk mengobati 27 jenis penyakit. Bagian tumbuhan yang digunakan ada 8, tiga terbanyak diantaranya yaitu daun 33,96%, akar 24,53?n batang 18,81%. Cara pengolahan ada 6 yang terbanyak yakni direbus 49,02%, tanpa pengolahan 25,49?n direndam 11,76%. Cara penggunaan ada 9 yang mana diminum 64,71%, ditempel 7,84?n dioles 7,84% merupakan penggunaan terbanyak. Tumbuhan obat yang belum diketahui identitasnya dan merupakan tumbuhan khas yaitu nanyu, katatau dan oas. Skrining fitokimia terhadap tiga jenis tumbuhan khas menunjukkan hasil golongan senyawa berupa quinon, fenol dan steroid.
Kata kunci: Dayak Ma’anyan, Etnobotani, Desa Gandrung, Tumbuhan Obat