Abstract:
STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT PADA MASYARAKAT SUKU BANJAR DAN BUGIS DESA SUNGAI BALI KECAMATAN PULAU SEBUKU KABUPATEN KOTABARU KALIMANTAN SELATAN (Oleh Muhammad Khafi; Pembimbing : Arnida & Nasrhul Wathan: 2022 ; 119 Halaman)
Masyarakat Suku Banjar dan Bugis Desa Sungai Bali Kecamatan Kotabaru Kalimantan Selatan masih banyak menggunakan tumbuhan sebagai pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan jumlah tumbuhan obat yang digunakan, menentukan karakteristik dan khasiat tumbuhan, cara pengolahan, cara penggunaan dan menetapkan kandungan kimia yang ada pada tumbuhan obat di Desa Sungai Bali Kecamatan Pulau Sebuku Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. Metode penelitian ini menggunakan eksporatisi dan deskripsi kualitatif berupa survey lapangan dan pengumpulan data melalui wawancara semi struktur dengan teknik snowball sampling dibantu dengan kuesioner dan skrining fitokimia. Hasil penelitian di Desa Sungai Bali didapat 42 spesies tumbuhan yang berfungsi untuk mengobati 34 jenis penyakit. Dari 42 tumbuhan obat terdapat 3 tumbuhan obat yang dilakukan skrining fitokimia. Hasil skrining fitokimia daun gandarusa memiliki senyawa alkaloid, fenol, saponin, flavonoid, terpenoid, dan tanin. Hasil skrining fitokimia pada daun pacing tawar memiliki senyawa antrakuinon, fenol, saponin, flavonoid, steroid, dan tanin. Sedangkan pada daun raja waling memiliki senyawa antrakuinon, fenol, saponin, flavonoid, terpenoid, dan tannin. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tumbuhan berkhasiat obat di Desa Sungai Bali masih sangat banyak dan perlu adanya pelestarian agar pemanfaatan dapat terus dirasakan masyarakan dalam pengobatan tradisional.
Kata Kunci: Etnobotani, Tumbuhan berkhasiat obat, Desa Sungai Bali, Pulau Sebuku, Suku Banjar dan Bugis