Abstract:
Kalimantan Selatan memiliki lahan gambut dengan lulus 106.000 ha. Tetapi, saat
ini 58.342 ha atau 60?ri luas lahan gambutnya Kalimantan Selatan mengalami
kerusakan. Beberapa kegiatan yang menjadi pemacu kerusakan ekosistem gambut,
yaitu kebakaran lahan dan alih fungsi lahan gambut, pertanian dan perkebunan.
Penelitian ini bertujuan memetkan dan menaganlisis tingkat kerapatan vegetasi
sebelum dan sesudah terjadinya kebakaran di wilayah Kesatuan Hidrologis
Gambut (KHG) Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2009, 2015, dan 2019
berdasarkan data citra citra landsat 7 ETM+
, landsat 8 OLI/TIRS dan citra satelit
Sentinel-2. Metode yang digunakan yaitu metode NDVI (Normalized Difference
Vegetation Index). Lalu, nilai indeks vegetasi dapat dihitung sebagai rasio antara
pantulan yang terukur dari band merah (RED) dan band infra-merah (NIR). Hasil
dari penelitian ini Total luas keseluruhan KHG sebelum terjadinya kebakaran
tahun 2009 seluas 298.127,36 ha, 2015 seluas 298.132,87 ha, dan 2019 seluas
298.254,25 ha. Sedangkan, setelah terjadinya kebakaran 2009 menjadi seluas
285.583,0799 ha, 2015 seluas 292.667,80 ha, dan 2019 seluas 196.118,54 ha.
Faktor-faktor yang menyebabkan berkurangnya vegetasi karena terjadinya
kebakaran hutan adalah perubahan iklim akibat musim panas dengan tempretaur
suhu yang tinggi dan perubahan tutupan lahan seperti untuk pembukaan lahan
untuk perkebunan, penambahan atau perluasan lahan perkebunan, maupun adanya
kegiatan pembersihan lahan untuk area lahan perkebunan.