Abstract:
Perubahan tata guna lahan di suatu wilayah disebabkan karena adanya pemanfaatan lahan secara langsung. Degradasi lahan akibat dari perubahan tata guna lahan yang tidak disertai dengan tindakan pencegahan kerusakan secara kasat mata menimbulkan tingginya tingkat erosi dan sedimentasi serta rendahnya tingkat resapan air hujan menimbulkan beberapa permasalahan. Kabupaten Tanah Laut merupakan daerah yang banyak terjadi alih fungsi lahan sehingga tidak berfungsi baik. Tujuan penelitian ini adalah menghitung besarnya erosi berdasarkan tipe tutupan lahan di Sub DAS Panjaratan dan menganalisis tingkat bahaya erosi (TBE) di berbagai tutupan lahan di Sub DAS Panjaratan. Metode yang digunakan adalah metode yang dikenalkan Wischmeier & Smith berupa Universal Soil Loss Equation (USLE) dan pengambilan datanya dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan Jumlah dugaan erosi di Sub DAS Panjaratan adalah 60,97 ton./.ha/.thn dengan rata rata 6,77 ton./.ha/.thn dan dikategori erosi sangat ringan dengan rincian. Jumlah nilai erosi tertinggi berada pada Unit Lahan 3 pada Pertanian umbi kayu dengan nilai 14,47 ton./.ha/.thn dengan kelas bahaya erosi I, Sedangkan nilai terendah ada pada Unit Lahan 4 pada Perkebunan Nangka dengan nilai 1,99 ton./.ha/.thn dengan kelas bahaya erosi I. Tingkat bahaya erosi pada semua unit menunjukkan TBE kelas 0-SR (sangat ringan) terdapat pada UL 1 Perkebunan jagung, UL 2 alang-alang, UL 4 Perkebunan Nangka, UL 5 Semak Belukar, UL 6 alang- alang , pertanian lahan kering pada UL 3, Perkebunan sawit pada UL 7 dan 8 Sedangkan TBE kelas I-R (ringan) ada UL 9 pada lahan terbuka.
Kata kunci : Tata guna lahan, Erosi, Tingkat Bahaya Erosi, DAS, Universal Soil Loss Equation (USLE)