Abstract:
Kebakaran hutan dan lahan merupakan bencana yang menimbulkan kerugian besar
di setiap aspek. Kebakaran hutan dan kebakaran lahan di Kalimantan Selatan
termasuk cukup tinggi karena kondisi wilayah merupakan kawasan hutan dan lahan
gambut. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dan menganalisis daerah bekas
terbakar di wilayah Kesatuan Hidrolagis Gambut (KHG) Provinsi Kalimantan
Selatan berdasarkan data citra Landsat 7 ETM+ tahun 2009, Landsat 8 OLI/TIRS
bulan tahun 2015, dan Sentinel-2 tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode
dNBR (differenced Normalized Burn Ratio) dari selisih nilai NBR (Normalized
Burn Ratio) sebelum dan sesudah kebakaran. Hasil dari penelitian ini daerah Bekas
terbakar KHG tahun 2009 seluas 560,94 ha; tahun 2015 seluas 5.485,73 ha dan
tahun 2019 seluas 120.700,29 ha. Berdasarkan klasifikasi tingkat kekritisan bekas
kebakaran tahun 2009 Low Severity seluas 560,26 ha dan High Severity seluas 0,23
ha; tahun 2015 Low Severity seluas 5.449,21 ha dan High Severity seluas 2,06 ha;
sedangkan Tahun 2019 Low Severity seluas 59.699,44 ha dan High Severity seluas
10.613,11 ha. Ketiga Tahun tersebut didominasi oleh Low Severity. Penyebab
kebakaran hutan dan lahan ialah Faktor iklim dan manusia dengan mengikuti sifat
monsunal yang dipengaruhi kejadian El Nino oleh parameter temperatur dan curah
hujan, serta konversi lahan dan pembakaran vegetasi merupakan kegitan manusia
dalam perubahan tutupan lahan.