Abstract:
Lahan kritis adalah lahan atau tanah yang saat ini tidak produktif karena pengelolaan dan penggunaan tanah yang tidak atau kurang memperhatikan syarat-syarat konservasi tanah dan air sehingga menimbulkan erosi, kerusakan kimia, fisik, tata air dan lingkungannya. Penelitian ini bertujuan Menganalisis karakteristik dan tingkat kekritisan lahan pada lahan budidaya pertanian di Daerah Tangkapan Air Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Penilaian lahan kritis dilakukan dengan menggunakan metode skoring. Hasil yang di per oleh pada penelitian ini didapatkan, Produktivitas dengan besaran semakin rendah akan membuat semakin tingginya tingkat kekritisan lahan yang terjadi, nilai produktivitas terbesar terdapat pada jenis lahan perkebunan dan pertanian lahan kering dan yang terendah terdapat pada jenis lahan semak belukar dan lahan terbuka, Kelerengan dengan kemiringan lereng rendah akan semakin rendah juga tingkat kekritisan lahan, nilai tingkat kekritisan lahan tertinggi pada titik sampel 1 dengan kelerengan landai, Tingkat bahaya erosi tertinggi (katagori berat) terdapat pada jenis tutupan lahan terbuka, Manajemen dengan kelengkapan unsur pengelolaannya yang tidak lengkap memperlihatkan dampak terhadap tingkat kekritisan lahan yang semakin tinggi. tingkat kekritisan lahan tertinggi pada penutupan lahan perkebunan dengan unit lahan 1 sebesar 380 dengan tingkat kekritisan lahan potensial kritis. tingkat kekritisan lahan terendah terdapat pada lahan terbuka dengan unit lahan 7 sebesar 240 dengan tingkat kekritisan lahan kritis.