Abstract:
Kebutuhan akan transportasi dan jasa merupakan kebutuhan social-ekonomi. Salah satu pilihan transportasi adalah ojek. Ojek dapat ditemukan di pangkalan, sehingga tidak dapat dipesan setiap saat. Tarif ojek tidak memiliki standar yang pasti, dan keamanan yang kurang menjanjikan. Profesi ini adalah pekerjaan informal dan tidak memerlukan pendidikan tinggi. Baru-baru ini, masyarakat lebih memilih ojek online berbasis aplikasi yang lebih murah dan aksesibel. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Banjarmasin Timur. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis kehidupan sosial-ekonomi ojek konvensional di Kabupaten Banjarmasin Timur tahun 1980-2020, (2) menganalisis strategi pertahanan eksistensi pengemudi ojek terhadap ojek online di Kabupaten Banjarmasin Timur tahun 1980-2020. Metode yang digunakan adalah metode historis dengan wawancara mendalam dengan ojek konvensional dan masyarakat sekitar. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) kehadiran ojek di Banjarmasin dimulai pada tahun 1980-an, meskipun dikenal sebagai kota seribu sungai, kehadiran ojek memiliki pengaruh yang besar terutama di bidang ekonomi, (2) hadirnya ojek online menggeser pasar ojek konvensional di masyarakat karena biayanya lebih terjangkau oleh semua kalangan, (3) Pengemudi ojek konvensional yang tidak setuju dengan adanya ojek online memiliki alasan karena ojek online dapat mempengaruhi pendapatan mereka maupun calon penumpangnya, dan (4) strategi ojek konvensional untuk mempertahankan eksistensinya adalah dengan menyamakan tarif dengan ojek online dan mempromosikan penumpang setia.