Abstract:
Habudin. 2022. Perilaku Masyarakat Dalam Mengelola Sampah Padat Dan Dampaknya Terhadap Kualitas Air Di Pantai Batakan Tanah Laut Kalimantan Selatan. Pembimbing: Dr. Ir. Fatmawati, M.Si., Prof. Dr. Ir. Emmy Sri Mahreda, M.P., Dr. Ir. Herliwati, M.Si.
Banjarbaru. Pemanfaatan wilayah pantai Batakan sebagai tempat tempat wisata alam turut memberikan kontribusi terhadap penumpukan sampah di sekitar wilayah pantai. Aktivitas tersebut tentunya akan mempengaruhi kualitas wilayah pesisir. Permasalahan yang sangat dominan bagi wilayah pesisir, pantai dan laut adalah terjadinya pencemaran yang mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas sumber daya pesisir dan laut. Sebagai destinasi wisatawan dari berbagai penjuru, pantai batakan ini menjadi buangan sampah oleh masyarakat dan wisatawan. Hal ini belum lagi ditambah dengan sampah bawaan yang berasal dari laut. Sampah tersebut sangat mengganggu dari sisi estetika dan gangguan terhadap fungsi ekologis pantai. Sampah yang berada di pesisir dapat berasal dari aktivitas manusia seperti wisatawan, buangan limbah dari rumah, dan bawaan dari laut.
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengidentifikasi perilaku masyarakat dalam mengelola sampah padat di sekitar pantai batakan; (2) Menganalisis kualitas air di perairan pantai batakan, dan (3) Menganalisis hubungan perilaku masyarakat terhadap kualitas perairan di pantai Batakan. Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi masyarakat setempat dalam pengelolaan sumberdaya pesisir Desa Batakan pada masa mendatang.
Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Batakan Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan. Rangkaian kegiatan penelitian ini khususnya untuk pengambilan sampel dilapangan memerlukan waktu selama 1 bulan. Penelitian dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu survey pendahuluan untuk menentukan metode pengumpulan data dan perencanaan analisa data. Tahap kedua melalui studi literatur dan observasi lapangan untuk menetapkan lokasi pengambilan sampel. Tahap ketiga melaksanakan survey lapangan untuk melakukan pengambilan sampel, wawancara dan dokumentasi. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan wawancara pada masyarakat, pedagang dan pengunjung dengan mencatat pada kuisioner dan juga melakukan pengambilan sampel air untuk mengetahui kualitas perairan Pantai Batakan. Analisis dilakukan secara Deskriptif.
Berdasarkan hasil wawancara dari 72 orang responden dengan kisaran umur 25-40 tahun yang dibagi kedalam empat minggu pengambilan sampel didapatkan presentase tertinggi, yaitu ada pada tingkat kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya dengan nilai presentase sebesar 83%, yang mana hal tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil pengukuran kualitas air diperoleh beberapa parameter yang memenuhi baku mutu air untuk biota laut, yakni Suhu, DO, BOD, pH , E-coli, Coliform sedangkan parameter yang tidak memenuhi baku mutu air untuk biota air antara lain kecerahan dan TSS. Hasil pengukuran suhu perairan pada tiga stasiun yang relatif sama yaitu berkisar antara 30,975 – 31,1 °C dimana baku mutu Kepmen LH No 51 tahun 2004 untuk biota laut berkisar 28-32 °C. Hasil rerata pengukuran DO di stasiun pengamatan berkisar antara (5,62-5,77 mg/l), dimana standar baku mutu air laut dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 tahun 2004 untuk kehidupan biota laut dengan nilai DO >5 mg/l dan wisata bahari >5 mg/l sehingga konsentrasi DO di Pantai Batakan masih tergolong masih sesuai untuk biota laut maupun wisata bahari. Hasil pengukuran BOD pada stasiun pengamatan berkisar 12,297 – 16,375 mg/l. Nilai BOD yang diperoleh masih berada dibawah standar maksimum BOD yang dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 tahun 2004 untuk kehidupan biota laut dengan nilai maksimal 20 mg/l dan wisata bahari 10 mg/l. Hasil pengukuran pH di 3 stasiun nilainya tidak memiliki perbedaan jauh, yakni kisaran 7,52 – 7,55. Berdasarkan baku mutu Kepmen LH No 51 tahun 2004 untuk biota laut Hasil pH di 3 stasiun penelitian termasuk memenuhi baku mutu, yakni untuk biota laut dan wisata bahari nilai pH 7-8,5. Hubungan antara perilaku masyarakat Desa Batakan dan Pengunjung dengan kualitas perairan disekitar Pantai Batakan sangatlah erat dikarenakan dengan adanya perilaku masyarakat yang mampu mengelola sampah tersebut baik dari segi memanfaatkan maupun menjualnya maka kondisi pesisir Pantai Batakan dan kualitas air Pantai Batakan masih terjaga dan masih sesuai dengan Baku Mutu air yang telah ditetapkan pemerintah.