Abstract:
Latar Belakang: Karies sekunder adalah lesi karies yang dimulai dari tepi restorasi. Hal ini dipengaruhi
oleh kecepatan aliran saliva. Bahan GIC konvensional mudah larut dalam aliran saliva, sehingga Water Settable GIC menjadi solusi bagi dokter gigi dalam hal kepraktisan dan kekuatan sebagai bahan restorasi terbaru. Tujuan: Menganalisis pengaruh larutan asam laktat dan saliva buatan terhadap jumlah pelepasan ion fluor Water Settable GIC Metode: Empat puluh delapan spesimen (diameter 5 mm x ketebalan 2 mm; n= 8/kelompok dibuat dengan Water Settable GIC. Sampel yang sudah sesuai kriteria dibagi menjadi 6 kelompok. Sampel direndam selama 1 dan 7 hari didalam inkubator 37oC. Jumlah pelepasan ion fluor dibaca menggunakan alat spektrofotometer UV-VIS.Hasil: One-Way Anova hari ke-1 dan 7 menunjukkan bahwa (p<0,05) dan uji Post Hoc Bonferonni menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara semua kelompok perlakuan asam laktat hari ke-1 (10,505 ± 0,285), asam laktat hari ke-7 (11,609 ± 0,202), saliva buatan hari ke-1 (4,639 ± 0,227), saliva buatan hari ke-7 (8,723 ± 0,184), akuades hari ke-1 (3,286 ± 0,475), akuades hari ke-7 (5,778 ± 0,823). Kesimpulan: Terdapat pengaruh asam laktat dan saliva buatan terhadap jumlah pelepasan ion fluor Water Settable GIC.
Kata kunci : Asam laktat, akuades, saliva buatan, jumlah pelepasan ion fluor, Water Settable GIC.