Abstract:
Latar Belakang: Maloklusi merupakan penyimpangan yang terjadi pada gigi-geligi atau malrelasi dari lengkung gigi yang tidak sesuai kisaran normal. Prevalensi maloklusi di Indonesia sangat tinggi yaitu sebesar 80%. Kasus maloklusi di Provinsi Kalimantan Selatan dengan kelompok umur 12-14 tahun adalah sebesar 15,6%. Indeks maloklusi yang peneliti pakai dalam penelitian ini adalah Index of Orthodontic Treatment Need (IOTN) dengan menggunakkan Aesthetic Component (AC). Tujuan: Untuk mengidentifikasi tingkat kebutuhan perawatan maloklusi pada usia 12-14 tahun berdasarkan IOTN-AC di Kecamatan Daha Selatan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan secara cross-sectional. Jumlah sampel adalah sebanyak 110 sampel. Analisis data yang dilakukan yaitu dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil: Tingkat kebutuhan perawatan maloklusi yang paling banyak pada usia 12 tahun adalah skor 3 sebesar 31?n yang lebih membutuhkan perawatan adalah jenis kelamin laki-laki. Tingkat kebutuhan perawatan maloklusi yang paling banyak pada usia 13 tahun adalah skor 2 sebesar 36?n yang lebih membutuhkan perawatan adalah jenis kelamin laki-laki. Tingkat kebutuhan perawatan maloklusi yang paling banyak pada usia 14 tahun adalah skor 2 sebesar 29?n yang lebih membutuhkan perawatan adalah jenis kelamin perempuan. Kesimpulan: Tingkat kebutuhan perawatan maloklusi yang paling banyak pada usia 12-14 tahun di Kecamatan Daha Selatan adalah skor 2 (tidak membutuhkan perawatan) sebesar 31?n yang lebih membutuhkan perawatan adalah jenis kelamin laki-laki di Kecamatan Daha Selatan.