Abstract:
Limau Kuit (Citrus hystrix DC) adalah tanaman jeruk khas dari Kalimantan
Selatan, yang memiliki senyawa golongan metabolit sekunder berupa alkaloid,
flavonoid, tanin, steroid, terpenoid yang berpotensi sebagai insect growth regulator
(IGR) terhadap nyamuk Ae. aegypti. Tujuan penelitian ini untuk menguji efektivitas
ekstrak etanol kulit limau kuit (Citrus hystrix DC) sebagai IGR terhadap nyamuk
Ae. aegypti, dan setara dengan IGR pyriproxyfen. Penelitian ini dengan true
ekperimental dengan metode post test only control group design menggunakan
tujuh perlakuan untuk uji IGR dengan empat replikasi. Tujuh kelompok perlakuan
yaitu konsentrasi LC10, LC25, LC50, LC90, LC99, kontrol negatif menggunakan
aquadest, kontrol positif pyriproxyfen 0,025 ppm. Ekstrak etanol kulit limau kuit
pada uji IGR didapatkan hasil IE Adult% sebesar 100% pada konsentrasi LC10
(0,03%), LC25 (0,04%), dan LC50 (0,05%). Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan
adanya perbedaan yang bermakna (p<0,05) antara konsentrasi LC10, LC25, LC50,
dengan kontrol negatif yang digunakan. Pada perbandingan pyriproxyfen 0,025
ppm dengan LC10, LC25, LC50, didapatkan hasil ada perbedaan bermakna (p<0,05).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol kulit limau kuit (Citrus hystrix
DC) efektif sebagai IGR pada LC10 (0,03%), LC25 (0,04%), LC50 (0,05%), dan tidak
setara dengan IGR pyriproxyfen 0,025 ppm terhadap nyamuk Ae. aegypti.