Abstract:
Latar Belakang: Pasien post stroke akan mengalami kelemahan fisik, yang mana dapat memengaruhi pelaksanaan kebutuhan perawatan diri sehari-hari, khususnya pada aspek fisik.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui self-care pada aspek fisik pasien post stroke di wilayah kerja puskesmas Kota Banjarbaru.
Metode: Metode yang digunakan deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel yang dilibatkan 31 responden dalam waktu pengambilan data yakni dari tanggal 08 November – 08 Desember 2022. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini yaitu consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan analisis univariat dan pada variabel penelitian dianalisis menggunakan statistik deskriptif guna melihat gambaran dari distribusi frekuensi serta persentase.
Hasil: Pasien post stroke di wilayah kerja puskesmas Kota Banjarbaru sebagian besar tidak mengalami defisit perawatan diri. 22 responden (71,0%) mampu melaksanakan perawatan diri mandi, 17 responden (54,8%) mampu melaksanakan perawatan diri berpakaian, 11 responden (35,5%) mampu melaksanakan perawatan diri makan dan 24 responden (77,4%) mampu melaksanakan perawatan diri eliminasi.
Diskusi: Gangguan fisik pada pasien post stroke dapat berupa hemiparesis yang merupakan terjadinya kelemahan pada salah satu sisi dan atau hemiplegia yang merupakan kelumpuhan pada salah satu bagian tubuh pasien. Dengan adanya dampak tersebut maka dapat menyebabkan keterhambatan dalam melakukan komponen aktivitas perawatan diri.
Kata Kunci: stroke, perawatan diri, defisit perawatan diri