Abstract:
Permasalahan sosial yang muncul terkadang mendapat perhatian di masyarakat ketika permasalahan tersebut mengalami situasi yang urgensi. Permasalahan sosial tersebut dinilai sebagai suatu fenomena sehingga kritik sosial dapat menjadi sarana untuk memberikan tanggapan, masukan serta sanggahan terhadap suatu permasalahan. Bentuk penyampaian kritik sosial sangat beragam, salah satunya adalah melalui film sebagai media komunikasi massa. Film yang dipilih adalah film ‘Hoax’ Karya Ifa Isfansyah yang memiliki cerita sederhana namun si pembuat film mengharapkan bahwa film ini tidak dilihat dari suatu ‘kanvas’ kecil saja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kritik sosial yang terdapat pada film ‘Hoax’ dengan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Teori yang dipakai adalah teori kritis Jurgen Habermas dengan menggunakan konsep kritik sosial Soerjono Soekanto. Penelitian ini mendapatkan sebanyak 12 scene dari 79 scene total keseluruhan. Teknik pengumpulan data berupa observasi atau pengamatan, studi literatur dan dokumentasi di mana scene film menjadi objek penelitian. Teknik analisis isi menggunakan content analysis oleh Burhan Bungin. Triangulasi data dari penelitian ini menggunakan triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya kritik sosial yang berusaha disampaikan oleh pembuat film ‘Hoax’ yang dapat berperan sebagai pembentuk kesadaran dan sarana untuk memberikan kritik mengenai fenomena yang berkaitan dengan permasalahan disorganisasi keluarga, permasalahan kejahatan seperti adanya kekerasan seksual, masalah lingkungan hidup, dan permasalahan tentang pelanggaran norma-norma lainnya.
Kata kunci: Kritik Sosial, Film, Teori Kritis.