Abstract:
Tanah lempung lunak memiliki daya dukung yang rendah sehingga dapat mengakibatkan penurunan yang besar. Sistem Informasi Geografis mengenai kedalaman tanah yang dapat memampat untuk menghitung penurunan konsolidasi dan memetakan zonasi penurunan tanah di wilayah Kota Banjarmasin perlu disiapkan. Data konsistensi tanah berdasarkan grafik hubungan nilai tahanan konus (qc) dan friction ratio (FR) oleh Robertson (1986), dengan klasifikasi tanah lanau, lempung, lanau berlempung, dan lempung berlanau. Berdasarkan survey, didapatkan bangunan yang mengalami penurunan di Kota Banjarmasin berjumlah 370 titik bangunan.
Data tanah dari pengujian CPT didapatkan sebanyak 35 proyek dengan 98 titik pengujian dan data tanah SPT sebanyak 18 proyek dengan 49 titik pengujian. Perhitungan desain fondasi berdasarkan titik data tanah dengan menggunakan distribusi beban paling besar. Besar penurunan konsolidasi didapatkan sebesar 0–2,3 meter untuk model ruko dua lantai dan 0–2,5 meter untuk model ruko tiga lantai. Pemeriksaan terhadap penurunan yang diizinkan didapatkan kategori fondasi aman dan tidak aman. Kategori risiko bangunan terbagi menjadi diabaikan, kecil, sedang, dan tinggi. Beragamnya hasil zonasi pada pemetaan dapat terjadi mungkin disebabkan faktor lain seperti distribusi beban yang berbeda pada setiap bangunan dan faktor bangunan lain di sekitar ruko yang ada di Kota Banjarmasin. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan.
Kata kunci: Penurunan, Konsolidasi, GIS, CPT