Abstract:
Perubahan tutupan lahan dapat mengakibatkan kerusakan pada sifat fisik tanah, kimia tanah dan biologi tanah. Kerusakan tanah merupakan salah satu indikator yang membuat lahan menjadi kritis. Tanah yang mengalami kerusakan berpotensi terjadi erosi sehingga membuat pertumbuhan tanaman pada lahan tidak dapat tumbuh dengan optimal atau dikatakan tidak subur. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis potensi dan status kerusakan tanah di Daerah Tangkapan Air (DTA) Sub-Sub DAS Riam Kanan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah overlays dan scoring untuk menentukan potensi kerusakan tanah, matching dan scoring untuk menentukan status kerusakan tanah pada lokasi penelitian. Berdasarkan dari hasil analisis didapatkan 3 kelas potensi kerusakan tanah yaitu potensi rendah, potensi sedang dan potensi tinggi. Potensi tinggi terdapat pada unit lahan Typic Eutrudox Curam Tanah Terbuka (TECTT), sedangkan status kerusakan tanah pada semua unit lahan memiliki status yang sama yaitu rusak ringan. Adapun yang memiliki faktor pembatas yang sama yaitu berat isi dan porositas total pada unit lahan Podsolik Laterik, Datar, Perkebunan Karet (PLDPK), Podsolik Laterik, Datar, Pertanian Lahan Kering Campur (PLDPLKC), dan Podsolik Kandik, Datar, Pertanian Lahan Kering Campur (PKDPLKC). Faktor pembatas berat isi, porositas total dan redoks pada unit lahan Oksisol Haplik, Landai, Kebun Campuran (OHLKC) dan Oksisol Haplik Cukup Curam, Kebun Campuran (OHCCKC).