Abstract:
Kalimantan Selatan merupakan daerah dengan kawasan gambut yang cukup luas. Kandungan organik yang tinggi di tanah gambut tersebut mengakibatkan tanah bersifat asam. Aplikasi beton pada lingkungan asam mengakibatkan beton terserang berbagai asam organik. Sebagai alternatif penggunaan beton konvensional di daerah asam, maka digunakanlah geopolimer. Geopolimer memiliki ketahanan yang lebih baik dibandingkan beton konvensional karena kandungan CaO yang rendah. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh lingkungan asam terhadap kuat tekan pasta dan mortar geopolimer yang telah ditambahkan plastiment-VZ.
Kadar plastiment-VZ pada penelitian ini sebesar 0,1%, 0,2?n 0,3?ri berat fly ash. Konsentrasi NaOH yang dipakai sebesar 8M. Rasio alkali Na2SiO3/NaOH sebesar 2,5. Dilakukan perawatan benda uji dengan cara curing suhu lembab selama 28 hari. Benda uji dibuat berbentuk kubus dengan ukuran 50 × 50 × 50 mm untuk benda uji mortar dan benda uji silinder dengan diameter 38 mm dan tinggi 76 untuk pasta. Benda uji akan direndam pada air PDAM, air gambut dan larutan asam sulfat (H2SO4) pH 3. Pengujian kuat tekan dilakukan setelah benda uji terpapar selama 7, 14 dan 28 hari.
Dari penelitian dapat diketahui bahwa lingkungan sangat mempengaruhi kuat tekan dari geopolimer. Pada lingkungan air PDAM, kuat tekan dari geopolimer terus meningkat hingga 28 hari, mencapai 117,11% pada pasta geopolimer dan 25,31% pada mortar geopolimer. Pada lingkungan air gambut juga terjadi peningkatan kuat tekan hingga 28 hari. Kenaikan kuat tekan pada lingkungan air gambut mencapai 108,43% pada pasta dan 17,55% pada mortar geopolimer. Sedangkan pada lingkungan sulfat pH 3, kuat tekan pasta terus menurun hingga 10,36% sedangkan pada mortar penurunan kuat tekan hingga 18,63% selama 28 hari berada di lingkungan tersebut. Nilai kuat tekan pasta dan mortar geopolimer memiliki nilai maksimum pada persentase plastiment-VZ sebesar 0,3%.
Kata Kunci : Geopolimer, pasta, mortar, lingkungan asam, plastiment-VZ, kuat tekan