Abstract:
Cabai besar (Capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas sayuran. Produksi cabai besar di Kalimantan Selatan berfluktuasi. Hal ini disebabkan oleh adanya serangan penyakit yaitu virus keriting kuning atau dikenal dengan Pepper yellow leaf curl virus (PYLCV). Penyakit ini disebarkan oleh serangga vektor Bemisia tabaci. Pengendalian yang selama ini dilakukan adalah mengendalikan serangga vektornya dengan insektisida. Pengendalian dengan menggunakan insektisida ini mempunyai dampak negatif. Pada saat ini pengendalian yang aman terhadap lingkungan dan mulai banyak digunakan adalah pengendalian dengan biologi. Pengendalian tersebut menggunakan mikroorganisme untuk meningkatkan ketahanan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Bacillus spp. dalam meningkatkan ketahanan tanaman terhadap infeksi virus keriting kuning pada cabai besar (C. annum L.). Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap satu faktor. Faktor yang diujikan adalah pemberian jenis bakteri yakni bakteri Bacillus spp. yang berasal dari akar tanaman bambu, rumput gajah dan cabai. Ada 5 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Bacillus spp. yang berasal dari akar rumput gajah, bambu dan cabai mampu menginduksi ketahanan tanaman cabai dan tahan terhadap infeksi virus keriting kuning serta efektif dalam mengendalikan penyakit keriting kuning. Persentasi serangan virus keriting kuning terendah (3,37%) adalah tanaman cabai yang diberi perlakuan Bacillus spp. asal rumput gajah. Pemberian Bacillus spp. asal akar rumput gajah (ABRGGM), akar bambu (ABBLS) dan akar cabai (ABCK) dapat memacu tinggi tanaman dan jumlah buah tanaman cabai yang terinfeksi virus keriting kuning terutama pada aplikasi Bacillus spp. asal akar tanaman rumput gajah (ABRGGM).