Abstract:
Antibiotik termasuk antimikroba yang digunakan sebagai pengobatan dalam
penyakit infeksi oleh bakteri. Ketidaktepatan penggunaan antibiotik oleh
masyarakat cenderung disebabkan karena keterbatasan informasi terkait
penggunaan antibiotik. Pemenuhan informasi terkait pemakaian antibiotik
merupakan salah satu tanggung jawab apoteker agar masyarakat dapat terhindar
dari kesalahan pengobatan antibiotik sehingga resistensi antibiotik dapat
dikendalikan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tingkat
pengetahuan, persepsi dan tindakan apoteker Kalimantan Tengah terkait antibiotik.
Penelitian menggunakan rancangan cross sectional dan instrumen yang digunakan
adalah kuesioner Google Form dengan Skala Likert dan Skala Guttman.
Pengumpulan data dilakukan pada Agustus hingga September 2022 dan dianalisis
menggunakan software Microsoft Excel dan SPSS versi 21. Teknik pengambilan
sampel menggunakan quota sampling. Jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 146 responden dari total populasi 816 apoteker Kalimantan
Tengah. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pengetahuan apoteker terkait
antibiotik dengan kategori tinggi sebanyak 90,4?n kategori pengetahuan sedang
sebanyak 9,6%. Persepsi apoteker Kalimantan Tengah sebanyak 55,5% responden
mempunyai persepsi positif dan 44,5% memiliki persepsi negatif. Hasil tindakan
apoteker dengan kategori baik sebanyak 90,4?n cukup 9,6%. Kesimpulan
penelitian didapatkan bahwa sebagian besar apoteker Kalimantan Tengah memiliki
pengetahuan, persepsi, dan tindakan yang baik terhadap antibiotik.