Abstract:
Latar Belakang: Penggunaan material restorasi resin bioaktif dapat membantu
mengurangi kejadian karies sekunder dan meningkatkan keberhasilan perawatan
restoratif karena pelepasan ion kalsium dan remineralisasi gigi. Perkembangan
teknologi material restorasi resin bioaktif mengeluarkan salah satunya resin
komposit, alkasit, dan giomer. Tujuan: Menganalisis perbandingan jumlah
pelepasan ion kalsium dari tiga jenis resin bioaktif yaitu jenis resin komposit, alkasit
dan giomer. Metode: 30 Sampel (diameter 15 mm x tebal 1 mm); n=5/kelompok
menggunakan tiga jenis resin bioaktif yaitu resin komposit Activa (Pulpdent USA),
alkasit Cention N (Ivoclar Vivadent, Liechtenstein) dan giomer Beautifil II (Shofu,
Japan). Spesimen yang memenuhi kriteria diabgi menjadi 6 kelompok, spesimen
direndam dalam larutan menggunakan metode pH-cycling dan larutan dalam
akuades selama 14 hari dalam inkubator dengan suhu 370C. Jumlah Pelepoasan ion
Kalsium diukur dengan menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Hasil: Uji OneWay Anova p=0,000 (p<0,05) menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna
antar perlakuan kelompok, uji Post Hoc Bonferonni terdapat perbedaan bermakan
pada kelompok Activa metode pH-cycling (2,49 ± 0,12) dengan kelompok Activa
akuades (1,18 ± 0,39), kelompok Activa (2,49 ± 0,12) dengan kelompok Cention N
(3,55 ± 0,39) pada metode pH-cycling, Cention N metode pH-cycling (3,55 ± 0,39)
dengan Cention N akuades (1,34 ± 0,31), Cention N (3,55 ± 0,39) dengan Beuatifil
II (1,61 ± 0,30) metode pH-cycling, Beautifil II metode pH-cycling (1,61 ± 0,30)
dengan Beautifil II akuades (0,74 ± 0,48). Kesimpulan: Terdapat perbandingan
jumlah pelepasan ion kalsium pada tiga jenis resin bioaktif, yaitu jenis alkasit paling
tinggi diantara jenis resin komposit dan giomer.