Abstract:
Ubi kayu di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru sebetul nya banyak di usahakan tapi tidak di jadikan sebagai tanaman utama melainkan tanaman sampingan saja. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan menghitung biaya, penerimaan, pendapatan, keuntungan, cara pemasaran dan masalah yang dihadapi dalam usahatani Ubi kayu secara deskriptif. Lokasi penelitian dipilih secara purposive berdasarkan pertimbangan bahwa daerah yang diteliti salah satu sentra penerapan yang cukup potensial di Kecamatan Liang Anggang. Pengambilan sampel menggunakan metode sensus, dengan besar populasi 37 orang. Dengan rata-rata luas lahan per usahatani 0,0019 ha. Dari hasil penelitian di dapat rata-rata per usahatani biaya total Rp 73.094, penerimaan Rp 95.351, pendapatan Rp 83.267 dan keuntungan Rp 22.257. Dari hasil penelitian juga di dapat rata-rata per ha dengan biaya total Rp 38.470.526, penerimaan Rp 50.184.737, pendapatan Rp 43.824.737 dan keuntungan Rp 11.714.210. Pemasaran terbanyak dilakukan ditempat dengan persentase 41?n umumnya yang membeli langsung ke lahan langganan dari tanaman utama, di pengumpul persentase 32?n di pasar persentase 27% kedua nya ini petani responden sama-sama langsung menjual ke tempat tujuan. Dengan permasalahan terbanyak terjadinya banjir oleh hujan berlebih persentase 81% pengendalian nya dengan membenahi aliran air, harga jual rendah persentase 11% pengendalian nya dengan menanam lebih dari satu macam tanaman yang masa panen nya singkat dan bercak putih pada daun persentase 8% pengendalian nya hanya dengan membuang daun yang terpapar banyak bercak putih.