Abstract:
Bekantan (N. larvatus Wurmb.) merupakan satwa endemik pulau Kalimantan
dengan status terancam punah. Demi mendukung program konservasi bekantan,
penggalian informasi genetik tentang satwa ini penting untuk dilakukan, terutama
pada wilayah bukit karst, Gunung Panjuraian, Hulu Sungai Tengah. Penelitian ini
dilakukan untuk mengidentifikasi bekantan asal Gunung Pajuraian, Hulu Sungai
Tengah berdasarkan penanda gen COII (cytochrome c oxidase II) dan menganalisis
hubungan kekerabatan berdasarkan hasil sequencing yang didapat. Metode
penelitian terdiri dari beberapa tahap, yaitu preparasi sampel feses, isolasi DNA
genom menggunakan ZymoBIOMICS DNA Miniprep Kit, amplifikasi gen COII
dengan primer L6955 dan H7766, dan sekuensing yang menghasilkan produk
sebesar 836-837 bp. Lima sampel feses yang didapat, teridentifikasi sebagai Nasalis
larvatus Wurmb., dengan percent identity 99,52%-99,64?n query cover 99%.
Berdasarkan hasil rekonstruksi pohon filogenetik, bekantan asal Gunung Panjuraian
berkerabat dekat dengan bekantan asal Sabah dan Serawak (KM889667.1;
JF293094.1). Kajian identifikasi bekantan liar dengan pendekatan molekuler, dapat
menjadi penentu kepastian taksonomi dan sebagai dasar manajemen konservasi
bekantan di masa yang akan datang.
Kata kunci: Nasalis larvatus, bekantan, COII, konservasi, filogenetik