Abstract:
Latar belakang: Smoker’s melanosis adalah hiperpigmentasi pada mukosa
mulut yang umumnya terjadi pada gingiva perokok bagian anterior mandibula
yang disebabkan oleh deposisi melanin. Terjadinya smoker’s melanosis dapat
dilihat dari beberapa indikator, seperti jenis rokok, durasi merokok, dan frekuensi
merokok. Saat ini, Nunukan adalah salah satu kabupaten di Kalimantan Utara
dengan jumlah perokok aktif terbanyak terkait dengan jenis pekerjaan. Penilaian
derajat keparahan smoker’s melanosis dapat dilihat menggunakan indeks
pigmentasi gingiva oleh Hedin. Tujuan: Menganalisis pengaruh antara jenis
rokok, lama merokok, dan jumlah rokok yang dikonsumsi terhadap nilai indeks
smoker’s melanosis. Metode: observasional analitik dengan rancangan cross
sectional. Sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Lemeshow. Populasi
dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Nunukan Barat dan didapatkan
sampel sebanyak 97 responden. Hasil: Uji chi-square menunjukkan terdapat
pengaruh antara jenis rokok terhadap nilai indeks smoker’s melanosis (p=0,01).
Terdapat pengaruh antara lama merokok terhadap nilai indeks smoker’s melanosis
(p=0,000). Terdapat pengaruh antara jumlah rokok yang dikonsumsi terhadap
nilai indeks smoker’s melanosis (p=0,001). Kesimpulan: Terdapat pengaruh
antara jenis rokok terhadap nilai indeks smoker’s melanosis. Terdapat pengaruh
antara lama merokok terhadap nilai indeks smoker’s melanosis. Terdapat
pengaruh antara jumlah rokok yang dikosumsi terhadap nilai indeks smoker’s
melanosis.