Abstract:
Ketinggian air media pemijahan ikan papuyu penting ditentukan, karena terkait dengan
hasil pemijahan dan jumlah larva yang dihasilkan. Induk ikan papuyu yang matang kelamin
dan siap untuk memijah memerlukan sinyal lingkungan yang cukup, antara lain perubahan
ketinggian air untuk memijah. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan 3 perlakuan, Ketinggian air perlakuan A 40 cm, B (50 cm), dan C (60 cm).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh manipulasi ketinggian air terhadap
hasil pemijahan ikan papuyu yang dilakukan secara alami di dalam wadah terkontrol. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa fekunditas tertinggi diperoleh pada perlakuan B dengan
rerata nilai 26419,50 butir, diameter telur tertinggi diperoleh pada perlakuan B dengan
rerata nilai 0,63 mm, derajat pembuahan tertinggi diperoleh pada perlakuan B dengan rerata
nilai 59,50%, derajat penetasan tertinggi diperoleh pada perlakuan B dengan rerata nilai
41,25%, dan survival rate tertinggi diperoleh pada perlakuan A dengan rerata nilai 71,00%.
Hasil uji ANOVA menunjukan bahwa tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter,
dengan demikian dapat dinyatakan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Hasil uji regresi
mendapatkan nilai ketinggian air yang optimal yaitu 45 cm dan untuk pemeliharaan larva
menggunakan ketinggian air 31 cm. Kualitas air selama penelitian masih berada pada batas
toleransi yang menunjang pemijahan ikan papuyu yaitu suhu (25,2-26,2 oC), pH (7,05–
7,34), dan DO (3,77-4,21 mg/L).
Kata Kunci: Ikan papuyu, ketinggian air, pemijahan.