Abstract:
Balita dikatakan stunting apabila nilai z-scorenya <-2SD (stunted) dan <-3SD (severely stunted) yang
berdampak pada penurunan intelektual, rentan terhadap penyakit menular dan tidak menular, serta dapat
terjadi peningkatan angka morbiditas dan mortalitas. Data stunting Provinsi Kalimantan Selatan
menunjukkan angka 30?n berada di atas angka nasional. Kabupaten/Kota yang memiliki kasus stunting
tertinggi di Kalimantan Selatan yaitu Kabupaten Banjar sebesar 40,2%. Tujuan penelitian menganalisis
hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku kesehatan ibu dengan kejadian stunting pada bayi usia
6-24 bulan. Desain penelitian adalah case control. Populasi penelitian adalah ibu yang memiliki bayi usia
6-24 bulan Wilayah Kerja Puskesmas Martapura Timur. Penentuan sampel menggunakan purposive
sampling terbagi menjadi kelompok kasus dan kontrol 1:2. Hasil penelitian diperoleh terdapat hubungan
antara pengetahuan (p=0,049; OR=2,970), sikap (p=0,044; OR=2,875), dan perilaku ibu (p=0,003;
OR=4,968) dengan kejadian stunting pada bayi usia 6-24 bulan. Kesimpulannya terdapat hubungan antara
pengetahuan, sikap, dan perilaku kesehatan ibu dengan kejadian stunting pada bayi usia 6-24 bulan.
Diharapkan bagi Puskesmas Martapura Timur memperbaiki konsep penyuluhan posyandu agar bayi dan
ibu betah sampai posyandu berakhir. Bagi masyarakat khususnya ibu yang memiliki bayi usia 6-24 bulan
diharapkan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku mengenai stunting dengan mengikuti
penyuluhan sehabis pengukuran BB dan TB di posyandu.