Abstract:
Sirup glukosa merupakan cairan jernih dan kental yang komponen utamanya glukosa yang diperoleh
melalui proses hidrolisis pati dengan cara hidrolisis asam. Sirup glukosa biasanya digunakan sebegai
penyedap rasa, pembuatan monosodium glutamat, caramels, jelies, pastilles, maltodextrins, coffee
whitener, dessert power dan lain-lain. Pabrik sirup glukosa direncanakan berdiri pada tahun 2027
dengan kapasitas 64.000 ton/tahun dan berlokasi di Lampung Tengah, Provinsi Lampung yang
beroperasi selama 330 hari dalam setahun
Bahan baku yang digunakan adalah tepung tapioka yang diperoleh dari PT Budi Starch and
Sweetener. Glukosa cair diproduksi dengan cara hidrolisis asam dalam reactor batch berpengaduk
dilengkapi jaket pemanas pada suhu 80oC dengan tekanan 1 atm dan reaksi berlangsung secara
endotermis. Produk keluar reaktor berupa larutan glukosa, selanjutnya di alirkan ke evaporator untuk
menghilangkan impuritis-nya dengan cara penguapan sehingga larutan glukosa yang di hasilkan
konsentrasinya lebih pekat dan murni. Larutan sirup glukosa kemudian didinginkan di dalam cooler,
selanjutnya dimasukan ke dalam tangki penyimpanan dan siap untuk di jual.
Pemasaran sirup glukosa diutamakan untuk dikonsumsi dalam negeri dan juga dipasarkan keluar
negeri. Bentuk perusahaan berupa Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem organisasi line and staff.
Sistem kerja karyawan bedasarkan pembagian menurut jam kerja yang terdiri dari shift dan nonshift dengan total tenaga kerja yang diperlukan sebanyak 123 orang. Adapun hasil Analisa ekonomi,
didapat BEP sebesar 41,19?n SDP sebesar 20,05% sehingga dapat disimpulkan bahwa pabrik
ini layak untuk didirikan.