Abstract:
Tanah laterit yang digunakan sebagai tanah timbunan masih sering terjadinya kerusakan. Tanah laterit yang memiliki sifat yang mudah menyerap air maka kemungkinan terjadinya kerusakan relatif besar sehingga sehingga diperlukan kajian yang mendalam mengenai karakteristik tanah tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengujian dan kemungkinan perbaikan atau stabilisasi sebelum digunakan sebagai bahan tanah timbunan. Pada penelitian ini, tanah laterit ditabilisasi dengan pasir dan kapur.
Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sifat fisik dan mekanis dari tanah laterit yang dicampur dengan pasir dan kapur. Dalam penelitian ini diambil sampel tanah tanah laterit di Sungai Ulin Kota Banjarbaru. Pasir yang digunakan berasal dari daerah Sungai Barito dan Kapur yang digunakan berasal dari desa Miawa, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Variasi campuran pasir dan kapur yang digunakan adalah sebesar 3%, 6%, 9%, 12%, dan 15%.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa tanah laterit yang dicampur dengan pasir dan kapur termasuk dalam klasifikasi lanau anorganik (MH-ML). Pada pengujian batas konsistensi, nilai indeks plastisitas (PI) mengalami penurunan yang semula 31,56% menjadi 12,72%. Nilai indeks pemampatan (Cc) dan indeks pengembangan (Cs) mengalami penurunan serta nilai koefisien konsolidasi (Cv) mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya campuran pasir dan kapur. Dari hasil pengujian geser langsung pada campuran 15% pasir dan kapur didapatkan hasil sudut geser (?) mengalami peningkatan yang semula 16,86? menjadi 50,93?, nilai kohesi (c) mengalami penurunan yang semula 0,2678 kg/cm2 menjadi 0,0438 kg/cm2, serta menaikkan sudut geser residual (?r) dari 12,81? menjadi 47,70?, dan menurunkan nilai kohesi residual (cr) dari 0,2590 kg/cm2 menjadi 0,0309 kg/cm2. Pada campuran pasir dan kapur 15% didapatkan hasil pengujian CBR laboratorium mengalami peningkatan dari semula 3,73% menjadi 15,94%.
Kata kunci: tanah laterit, pasir, kapur, sudut geser, kohesi