Abstract:
ABSTRAK ? Status air pada suatu DAS merupakan hal yang penting dalampengelolaan sumberdaya air. Status air juga menjadi gambaran mengenai kondisi suatu DAS. Seiring pertambahan penduduk, maka kebutuhan air pun meningkat. Serta dengan bertambah penduduk menjadikan penggunaan lahan semakin luas sehingga, berdampak pada ketersediaan air yang akhirnya mengakibatkan kerugian
sendiri terhadap penduduk baik di musim hujan ataupun musim kemarau berlangsung. Dengan terjadinya penggunaan lahan semakin meluas, menjadikan proses siklus hidrologi tidak berjalan dengan baik. Akhirnya terjadi ketidakseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air. Penelitian ini bertujuan mengetahui status air pada DAS Tabunio dengan melakukan penelitian pada keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air. Ketersediaan air dihitung menggunakan metode F.J Mock, dan kebutuhan air menggunakan rumus SNI 1- 6728.1-2002. Hasil didapatkan bahwa ketersediaan air pada DAS Tabunio tahun 2020 sebesar 33.988.451,08 m3 /detik. Kebutuhan air pada DAS Tabunio tahun 2020 sebesar 61.706.679,294 m3/detik. Adapun kebutuhan air jika dipresentasikan pada masing-masing jenis kebutuhannya menunjukkan bahwa untuk domestik sebesar 4%, kesehatan sebesar 0,03%, pendidikan sebesar 0,07%, peribadatan sebesar 0,29%, perkantoran sebesar 0,00022%, industri, pasar dan pertokoan sebesar 2,23%, peternakan sebesar 12,04?n irigasi sebesar 81,49%. Hasil akhir menunjukkan bahwa terjadi ketidakseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air nya, sehingga status air pada DAS Tabunio tahun 2020 mengalami defisit air sebesar 27.718.228,24 m3/detik.
Kata kunci: Keseimbangan air, Ketersediaan air, Kebutuhan Air, Metode F.J
Mock, DAS Tabunio