Abstract:
Sampai dengan saat ini, tingkat kecelakaan kerja yang terjadi pada industri konstruksi lebih tinggi dibandingkan dengan industri lainnya. Terjadinya kecelakaan kerja pada proyek konstruksi akan mempengaruhi kinerja pelaksanaan proyek konstruksi. Para pekerja yang mengalami kecelakaan kerja kebanyakan diakibatkan tidak menjalankan sesuai prosedur kerja atau ingin mencari jalan pintas dalam bekerja. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah membahas mengenai pengaruh penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap kinerja pekerja proyek konstruksi Pembangunan Perumahan di Kota Banjarbaru. Diharapkan dengan adanya penelitian ini akan meningkatkan kesadaran pekerja dan juga developer untuk menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD) dan menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Penelitian dilakukan dengan menyebarkan sejumlah kuesioner kepada responden dalam penelitian ini yaitu kontraktor dan developer mengenai pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap strategi peningkatan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada proyek Pembangunan Perumahan di Kota Banjarbaru. Kemudian, dilakukan tabulasi data kuesioner, data kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Relative Importance Index (RII) untuk mengetahui faktor dominan apa yang mempengaruhi penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi dalam pelaksanaan proyek pembangunan perumahan. Observasi dilakukan terhadap Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2021 untuk mengetahui bagaimana penerapan Sistem Menejemen Keselamatan Konstruksi. Sebagai tambahan, observasi juga dilakukan terhadap Rencana Keselamatan Konstruksi untuk mengetahui apakah syarat-syarat yang tertera pada Rencana Keselamatan Konstruksi sudah dilaksanakan oleh pihak kontraktor. Dari faktor dominan yang diketahui dari hasil analisis RII dan observasi, akan dibuatkan strategi untuk meningkatkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek pembangunan perumahan di kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.