Abstract:
Kemiskinan adalah ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan primer. Pada periode Maret 2017 sampai dengan September 2019 telah mengalami penurunan jumlah penduduk miskin di Indonesia, sedangkan pada periode Maret 2020 mengalami kenaikan sebesar 27.55 juta jiwa. Hal ini disebabkan adanya pembatasan mobilitas penduduk pada saat pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020 di Indonesia. Berdasarkan angka kemiskinan di Indonesia terdapat pengaruh terhadap angka kemiskinan di Provinsi Kalimantan Selatan, yang mana Provinsi Kalimantan Selatan berada pada urutan terendah angka kemiskinan dalam regional Kalimantan pada periode 2020 sebesar 4.38 persen. Sedangkan persentase penduduk miskin di Provinsi Kalimantan Selatan pada periode 2021 sebesar 208.118 jiwa. Beberapa faktor yang mempengaruhi kemiskinan yaitu tingkat pendidikan, tingkat pengangguran terbuka, pertumbuhan ekonomi, pengeluaran penduduk perkapita, angka harapan hidup, dan gini rasio. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis regresi nonparametrik spline truncated dengan tujuan untuk menentukan model terbaik karena pada data Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan yang diperoleh melalui publikasi Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan diketahui tidak memiliki bentuk pola tertentu antara variabel respon dengan masing-masing variabel prediktor. Hasil dari penelitian ini mendapatkan model terbaik pada satu titik knot dengan variabel rata-rata lama sekolah, tingkat pengangguran terbuka, laju pertumbuhan ekonomi, dan pengeluaran penduduk perkapita mampu menjelaskan 35.29 persen variasi variabel persentase kemiskinan.
Kata Kunci : Kemiskinan, Regresi Nonparametrik Spline Truncated, Titik Knot.