Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan bersih pada petani kelapa sawit dan permasalahan yang dialami oleh petani kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Maju Mulyo Kecamatan Mantewe Januari 2020 sampai Desember 2020. Responden yang diteliti adalah petani yang umur tanaman sawit adalah 10 tahun dengan jumlah 22 responden dipilih secara simple random sampling (acak sederhana). Biaya awal pada usahatani kelapa sawit terdiri dari biaya pembersihan lahan, pembuatan lubang, pembelian bibit, pemancangan, pemupukan dan penanaman bibit. diketahui biaya awal pada tahun pertama yang dikeluarkan petani kelapa sawit di Desa Maju Mulyo yaitu sebesar Rp. 13.555.909. Biaya awal pada tahun kedua sebesar Rp. 601.363. Sehingga biaya awal yang dikeluarkan sebesar Rp. 14.157.271. Biaya Tetap meliputi penyusutan alat usahatani kelapa sawit dan sewa lahan, Adapaun alat yang digunakan adalah parang, dodos, egrek, tojok, gancu dan sprayer (alat semprot). Biaya Variabel meliputi biaya tidak tetap yaitu pemupukan, obat dan tenaga kerja, biaya yg dikeluarkan biaya variabel sebesar Rp. 9.535.000,18. Adapun biaya total yang dikeluakan yaitu sebesar Rp. 13.887.326. Produksi rata-rata yang diperoleh dalam sata tahun adalah 20.704 kg. Rata-rata harga jual tandan buah segar adalah Rp. 1.493,75/kg, Sehingga Penerimaan usahatani kelapa sawit sebesar Rp. 30.926.600 per tahun. Rata-rata pendapatan bersih usahatani kelapa sawit adalah sebesar Rp. 17.236.437. Masalah utama yang masih dihadapi oleh para petani diantaranya adalah aspek harga jual TBS yang naik turun/fluktuasi. Selain itu harga sarana produksi seperti pupuk dan herbisida cendrung mengalami kenaikan. Sehinga produksi akan mengalami penerunan.