Abstract:
Ratasya Deranti. 1810414220025. 2022. Self-Disclosure Konseli dalam Mengungkapkan Masalah Psikologis (Studi pada Konseli Layanan Konseling Online). Di bawah bimbingan Sarwani.
Seseorang dengan masalah psikologis umumnya sulit untuk mengungkapkan diri dan memiliki kemampuan komunikasi yang kurang baik. Penelitian ini berfokus pada self-disclosure konseli dalam mengungkapkan masalah psikologisnya di layanan konseling online. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana self-disclosure konseli mencakup faktor, alasan, dan efek.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi literatur. Penelitian ini menggunakan konsep self-disclosure serta teori Johari Window dan Manajemen Privasi Komunikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama yang memengaruhi self- disclosure konseli ialah pendengar dan saluran. Kepercayaan konseli terhadap pendengar serta respon yang diberikan pendengar menjadi pertimbangan konseli. Faktor saluran berupa efek disinhibisi memengaruhi self-disclosure konseli di layanan konseling online. Adapun ditemukan faktor pendukung self-disclosure yakni topik. Alasan self-disclosure konseli mencakup tendensi masalah kejiwaan membahayakan, rasa sakit fisik, keluh kesah, dukungan emosional, meminta pertolongan, dan kontrol psikologis. Konseli cenderung mendapatkan efek positif dari self-disclosure seperti katarsis, mengenal diri sendiri, dan penerimaan diri. Efek yang dirasakan berbeda tiap individu, ditemukan adanya efek negatif berupa kerentanan.
Kata kunci: Self-Disclosure, Konseli, Masalah Psikologis, Layanan Konseling Online