Abstract:
ABSTRAK
Peluang pendirian pabrik dibutyl phthalate di Indonesia dinilai cukup memiliki potensi, sehingga diperlukan rencana pendirian pabrik kimia dengan produk dibutyl phthalate. Pabrik ini direncanakan dibangun pada tahun 2026 dengan kapasitas produksi 7.500 ton/tahun di daerah Gresik, Jawa Timur. Luas tanah yang diperlukan sebesar ±17.375 m2. Pabrik direncanakan beroperasi selama 330 hari/tahun. Jumlah pekerja yang dibutuhkan sebanyak 125 orang.
Dibutyl phthalate dibuat melalui proses esterifikasi antara phthalic anhydride dan n-butanol di dalam reaktor batch dengan katalis asam metanasulfonat. Reaktor bekerja pada keadaan reversible, endotermis pada suhu 110? dan tekanan 1 atm. Reaksi pertama mereaksikan phthalic anhydride dengan n-butanol menghasilkan monobutyl phthalate sebagai produk antara dan air sebagai produk samping. Kemudian produk antara akan bereaksi di reaksi kedua dengan n-butanol menghasilkan dibutyl phthalate sebagai produk utama dengan konversi 98%. Hasil produk keluaran reaktor dialirkan menuju dekanter untuk memisahkan komponen berdasarkan densitasnya. Produk bawah dari dekanter berupa n-butanol, monobutyl phthalate, dan dibutyl phthalate akan dipompa menuju menara distilasi untuk memurnikan produk utama berupa dibutyl phthalate 98,4%. Kemudian produk dialirkan ke tangki penyimpanan produk.
Kebutuhan air untuk menunjang kegiatam operasional pabrik disupply dari Sungai Bengawan Solo yang melintasi Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Hasil perhitungan evaluasi ekonomi pabrik didapatkan total modal investasi sebesar Rp.454.704.576.964,54 dan diperoleh hasil penjualan sebesar Rp.761.308.839.864,29. Selain itu dilakukan analisa POS, ROI, POT, NPV, dan IRR. Setelah dilakukan analisa didapatkan nilai BEP sebesar 52?n SDP sebesar 23,97%. Berdasarkan hasil yang didapatkan dari analisa tersubut, maka pabrik dibutyl phthalate dengan kapasitas 7500 ton/tahun ini layak untuk dikaji ulang dan dipertimbangkan pendiriannya.
Kata kunci: dibutyl phthalate, phthalic anhydride, n-butanol, esterifikasi, asam metanasulfonat.