Abstract:
Abstrak
konflik yang terjadi pada Dayak-Madura pada tahun 2000 menjadi salah satu konflik antar etnis terbesar yang pernah terjadi di Kalimantan Tengah. Akibat konflik Dayak-Madura banyak dari etnis Madura di Sampit kembali ke Madura. Konflik etnis tersebut bukan hanya berdampak pada berkurangnya etnis Madura yang bermukim di Sampit tetapi juga berdampak pada keikutsertaan etnis Madura pada perpolitikan di Sampit. Etnis Madura seolah menarik diri pada perpolitikan di Sampit. hal ini terlihat pada kurangnya minat etnis Madura dalam keikutsertaan dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (PEMILUKADA) dan Wakil Kepala Daerah di Sampit. Pada Pemilukada tahun 2015 hanya ada empat pasang calon dan dari keempat pasang calon tersebut tidak ada satupun yang berasal dari etnis Madura.
keyword : Etnis, PEMILUKADA, Konflik Dayak-Madura